ChatBox

Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Social Icons

Sabtu, 03 Maret 2012

Xperia Neo Dijual Terbatas

Salah satu smartphone Sony Ericsson yang diperkenalkan tahun ini adalah Xperia Neo. Smartphone ini sebenarnya sudah diperkenalkan di negara lain di awal 2011, tetapi baru akan memasuki pasar Indonesia sekitar dua pekan lagi.
"Neo sebenarnya tidak ditujukan untuk pasar Indonesia pada awalnya. Tetapi karena permintaan yang besar, maka kami putuskan untuk memasarkan juga di sini," kata Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia dalam temu media, Selasa (18/10.2011) di Jakarta.
Smartphone tersebut akan dipasarkan dengan harga sekitar 3 juta. Ada tiga warna yang akan dipaskan, merah, hitam dan silver. Pemasarannya akan menambah pilihan ponsel Xperia yang telah ada di pasaran saat ini, yakni Xperia Pro, Xperia Play, dan Xperia Arc.
Karena Indonesia sebenarnya bukan target pasar dari Xperia Neo, Djunadi mengatakan, "Xperia Neo akan dipasarkan dalam jumlah terbatas karena bukan ditujukan untuk pasar Indonesia."
Xperia Neo bisa dibilang "turunan" dari Xperia Vivaz karena punya banyak kemiripan fitur. Xperia Neo juga bisa dibilang versi lebih murah dari Xperia Arc. Prosesor Xperia Neo sudah 1GHz dengan OS Android 2.3 Gingerbread. Hanya saja, smartphone ini berukuran 3,7 inchi, berbeda dengan Xperia Arc yang berukuran 4,2 inchi.

Live Walkman, Ponsel Musik Terakhir Sony Ericsson

Ponsel 'Live with Walkman' menjadi ponsel musik terakhir Sony Ericsson. Tahun depan, Sony yang telah "bercerai" dengan Ericsson akan fokus ke ponsel pintar kelas atas. Product Manager Sony Ericsson Indonesia, Rachmat Akbar menyatakan ponsel ini akan menyasar kalangan anak muda yang lebih menginginkan mobilitas tanpa melupakan fitur musik dan hiburan dalam sebuah genggaman.
"Meski menjadi ponsel generasi Walkman terakhir dari Sony Ericsson, ponsel ini diharapkan dapat memberikan kesan tersendiri bagi anak muda," kata Rachmat selepas pers conference di kantor Sony Ericsson Jakarta, Rabu (9/11/2011).
Ponsel 'Live Walkman' ini masih menyuguhkan akses khusus musik khas Sony Ericsson. Berdesain candy bar dengan layar sentuh ini, pengguna bisa mengaktifkan akses instan melalui tombol Walkman di sisi atas ponsel.
Desain ponsel 'Live Walkman' ini mirip dengan Blackberry Torch yang memiliki lekukan di atas dan di bawah, cuma ukurannya lebih mini. Ukurannya yang hanya 56,5 x 106 x 14,2 mm dan berat 115 gram ini juga ringan ditenteng. Pilihan warnanya hanya ada dua tipe, hitam dan putih.
Layarnya yang sudah mengadopsi 3,2 inci cukup responsif dalam sentuhan. Namun di sini belum mampu untuk fitur akselerometer, hanya fitur pesan pendek atau musik saja yang memungkinkan bisa dilakukan secara horizontal maupun vertikal.
Fitur unggulannya adalah integrasi kontak dengan Facebook. Apalagi di ponsel ini sudah ada akses khusus Facebook sehingga memudahkan dalam update album hingga kalender. Selain itu, fungsi Infinite juga memungkinkan konsumen dalam mengakses konten baru mengenai artis favorit seperti video musik, informasi artis dan pencarian lirik.
"Yang beda adalah fitur xLOUD yang mampu meningkatkan output radio dari speaker built in secara high level," jelas Rachmat Akbar.
Ponsel ini sudah dipersenjatai Android 2.3 Gingerbread, prosesor 1 GHz, kamera 5 MP dengan autofokus, face detection, flash, kamera depan, red eye reduction, smile detection, Bluetooth, PlayNow, TrackID, barcode scanner, Skype, 3D games, radio,memori internal 320 MB, memori eksternal hingga 32 GB dan daya baterai hingga 6 jam 42 menit.

Ini Dia Xperia Perdana Buatan Sony

Setelah tak lagi menggunakan nama Ericsson, untuk pertama kalinya Sony meluncurkan dua smartphone bersistem operasi Android yang akan dipasarkan di bawah merek Sony, yaitu Xperia Ion dan Xperia S.Keduanya diperkenalkan di acara pameran elektronik paling bergengsi di dunia, Consumer Electronics Show di Las Vegas, sejak tanggal 10 sampai 13 Januari 2012.

Dari spesifikasi, Xperia S dan Xperia Ion memiliki spesifikasi yang relatif sama. Keduanya dibekali prosesor 1.5 GHz, RAM 1 GB, dan berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread.
Sony akan melakukan upgrade sistem operasi kedua smartphone ini menggunakan Android 4.0 Ice Cream Sandwich pada kuartal I-2012.

Keduanya juga memiliki ukuran piksel kamera belakang yang sama, yaitu 12 MP dan kamera depan yang juga sama, 13 MP. Sony mengklaim, kedua smartphone ini dapat mengambil gambar hanya dalam waktu 1,5 detik dari modus Standby.

Ada beberapa perbedaan dari kedua smartphone ini. Yang pertama ada di sisi memori internal, Xperia Ion sebesar 16 GB, sedangkan Xperia S 32 GB.
Perbedaan kedua ada di ukuran layar, Xperia Ion memiliki layar 4,6 inci, lebih besar daripada Xperia S yang memiliki layar 4,3 inci. Namun, kedua smartphone ini sama-sama menonjolkan teknologi layar high definition (HD) dengan resolusi 1.280 x 720, yang diadopsi dari teknologi layar televisi Sony Bravia.
Jika ingin tahu perbedaan kedua smartphone secara fisik, bisa dilihat dari penempatan teks merek Sony. Teks Sony pada Xperia Ion berada di bagian bawah, sedangkan teks Sony pada Xperia S berada tepat di atas speaker.

Melalui Xperia Ion dan Xperia S, Sony tetap merangkul para gamer dengan memberi sertifikat PlayStation pada smartphone ini, serta akses ke toko aplikasi PlayStation Store.

Rencananya, kedua smartphone tersebut secara resmi dipasarkan pada kuartal II-2012 ini.

Inilah 11 Xperia Yang Kebagian Ice Cream Sandwich

Vendor ponsel yang menggunakan sistem operasi Android seakan berlomba mengumumkan jajaran ponselnya yang akan menggunakan Android 4.0. Setelah Samsung, sekarang giliran Sony Ericsson.

Pihak Sony Ericsson mengumumkan ada sebelas ponsel Sony Ericsson yang memakai varian Xperia akan mendapat update Android 4.0 alias Ice Cream Sandwich (ICS) di tahun depan. Hal itu akan menambah portofolio ponsel-ponsel Android yang dapat menggunakan ICS.

Seperti dikutip UberGizmo, sebelas ponsel Xperia tersebut adalah sebagai berikut:
  1.     Xperia Arc
  2.     Xperia Arc S
  3.     Xperia Play
  4.     Xperia Neo
  5.     Xperia Neo V
  6.     Xperia Mini
  7.     Xperia Mini Pro
  8.     Xperia Pro
  9.     Xperia Active
  10.     Xperia Ray
  11.     Sony Ericsson live with Walkman.
Berita ini tentu akan disambut gembira oleh para pengguna Xperia. Karena sebelumnya, rata-rata ponsel tersebut masih memakai sistem operasi Android Gingerbread.

Padahal jika melihat kiprah Sony Ericsson di tahun lalu malah sempat tidak akan membenamkan sistem operasi Android 2.2 Froyo di semua ponselnya. Akhirnya, di tahun ini, semua ponselnya sudah memakai sistem operasi Android Gingerbread.

Sony Ericsson memberikan kesempatan kepada pengguna ponsel seri Xperia untuk upgrade ke Android Ice Cream Sandwich disebabkan agar pengguna seri Xperia tidak ketinggalan dengan teknologi terkini, termasuk sistem operasi terbaru besutan Google.

Sony Xperia S Siap Dipasarkan di Indonesia

Sony Ericsson Indonesia memperkenalkan smartphone Xperia S di Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Xperia S merupakan smartphone Android pertama yang berada di bawah merek dagang Sony, setelah saham Ericsson di dalam Sony Ericsson dibeli sepenuhnya oleh Sony.
Xperia S akan dipasarkan secara global pada akhir Maret 2012. Tak lama setelah itu, baru akan dipasarkan di Indonesia.
-- Hanny Sanjaya, Marketing Communications Manager Sony Ericsson Indonesia
Xperia S pertama kali diumumkan pada ajang Consumer Electronics Show di Las Vegas, pertengahan Januari lalu. Menurut Hanny Sanjaya, Marketing Communications Manager Sony Ericsson Indonesia, Indonesia menjadi salah satu negara yang diprioritaskan untuk penjualan Xperia S.

"Xperia S akan dipasarkan secara global pada akhir Maret 2012. Tak lama setelah itu, baru akan dipasarkan di Indonesia," ujar Hanny.

Xperia S menonjolkan kualitas layar high definition (HD) sehingga mengusung tema Everything in HD. Layarnya berukuran 4,3 inci beresolusi 1280 x 720 piksel, dengan kerapatan 342 pixel per inch (ppi).

Untuk mendukung layar berformat HD, Xperia S mengadopsi teknologi Mobile Bravia Engine, yang digunakan layar televisi seri Bravia dari Sony.

Xperia S memiliki kamera belakang 12 MP dengan LED Flash serta lensa berdiafragma f/2,4 dan menggunakan teknologi Exmor R dari Sony. Kamera Xperia S dapat mengambil gambar dengan cepat, hanya dalam waktu 1,5 detik dari modus stand by. Adapun kamera depannya sebesar 1,3 MP.

Dari sisi spesifikasi, Xperia S dibekali dengan prosesor Qualcomm MSM8260 dual core 1.5 GHz, RAM 1GB, memori internal 32GB, dan berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 (Gingerbread).

Pihak Sony Ericsson berjanji akan melakukan upgrade sistem operasi menggunakan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) pada kuartal 2-2012.

Untuk konektivitas, tersedia MicroSD, MicroUSB, jack audio 3,5 mm, bluetooth, Wi-Fi, 3G HSDPA, dan support HDMI.

Nilai tambah dari Xperia S, smartphone ini menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC) dan Digital Living Network Alliance (DLNA) Certified.

Sertifikat DLNA ini memungkinkan Xperia dikoneksikan dengan perangkat berlayar lain, seperti tablet, televisi, dan laptop yang juga menggunakan DLNA.

Selamat Tinggal Sony Ericsson

Sony mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan transaksi pembelian saham Ericsson di dalam perusahaan patungan antara keduanya, Sony Ericsson Mobile Communications.

Pihak Ericsson pun mengonfirmasi bahwa Sony telah membayar 1,29 miliar dolar AS atau sekitar Rp 11,61 triliun, sesuai kesepakatan antar keduanya pada Oktober 2011 lalu.

Dalam siaran persnya, Sony akan mengubah nama perusahaan ini menjadi Sony Mobile Communications yang sepenuhnya merupakan anak perusahaan Sony.

Menurut pihak Sony, langkah ini lebih mengintegrasikan bisnis smartphone sebagai elemen penting dalam bisnis elektronik. Mereka akan menggabungkan smartphone dalam jajaran produk Sony yang lain, yakni tablet, televisi dan komputer.

Seperti diketahui, Sony telah memperkenalkan 2 smartphone Android pertama yang menggunakan merek dagang Sony, yakni Xperia S dan Xperia Ion. Xperia S kemungkinan akan masuk ke Indonesia pada bulan April. Sementara Xperia Ion tidak masuk ke Indonesia, karena produk ini difokuskan untuk pasar Amerika.

Perusahaan asal Jepang ini juga bersiap mengeluarkan jurus Strategi 4 Layar (4 Screen Strategy), yang mengarahkan agar 4 perangkat berlayar Sony dapat dihubungkan dan berbagi konten satu sama lain, melalui jaringan nirkabel DLNA maupun kabel HDMI.